Support dan Resistance Saham – Sebelum melakukan trading saham atau melakukan transaksi investasi saham ini, pastikan untuk melakukan analisa secara tepat sebelumnya. Tujuan dari analisa ini untuk mengurangi resiko kerugian dari berinvestasi. Dalam proses penganalisaan ini, investor akan sering mendengar istilah support dan resistance saham setiap waktunya.
Bagi investor senior tentu istilah tersebut sudah bukan menu makanan baru lagi. Akan tetapi, bagi pemula tentu hal ini masih sangat asing. Terlebih jika investor tersebut baru memulai investasi saham ini mulai dari nol, dimana ia akan sangat awam akan istilah ini. Namun, untuk mempermudah penganalisaan saham ini, mari belajar support dan resistance saham ini sejak dari awal secara gampang.
Daftar Isi :
Belajar Support dan Resistance Saham Dari Awal Secara Gampang
1. Pengertian Support Dan Resistance Saham
Sebelum melakukan transaksi jual beli saham ini, setiap investor wajib melakukan analisa pergerakan harga sahamnya terlebih dahulu. Dalam proses penganalisaan ini, akan ditemukan istilah support dan resistance pada pergerakan harga saham ini. Sudah tahu belum, maksud dari support dan resistance pada harga saham ini?
Kondisi dimana harga saham dinilai mencapai titik tertinggi yang terbaik dalam pergerakan harga sesuai dengan tren harga sebelumnya ini dinamakan sebagai resistance. Dimana garis resistance inilah yang akan menjadi acuan bagi investor melakukan penjualan saham. Karena ketika harga hendak mencapai garis resistance, maka harga tersebut sudah menjadi harga tertinggi dan terbaik dari saham ini.
Suatu garis yang menggambarkan batas terendah untuk melakukan pembelian saham yang berharap harga saham tersebut tidak turun kembali disebut sebagai garis support. Pada harga saham yang hendak mencapai garis ini, investor sebaiknya melakukan pembelian saham. Karena saat harga telah mencapai titik terendah ini, harga tidak akan merendah kembali tetapi akan cenderung untuk naik.
2. Cara Menentukan Support Dan Resistance
Setelah mengetahui pemahaman pasti mengenai support dan resistance yang digunakan sebagai pertimbangan batas jual beli saham, setiap investor haruslah mulai belajar untuk menentukan garis tersebut. Dengan keahlian menetapkan kedua garis ini atas perubahan harga saham ini, investor cenderung akan mendapatkan keuntungan yang besar.
Baca juga : Cara Membuka Rekening Saham
Penentuan garis support dan resistance yang tergampang untuk dilakukan ini biasanya dengan menarik garis lurus dari arah trend periode tertentu yang cukup stabil. Biasanya penentuan garis tersebut secara sederhana dengan menggunakan kondisi tren harga pada periode 1-3 bulanan. Pada periode ini, akan menghasilkan garis resistance sederhana yang dapat ditentukan oleh investor.
Kekurangan dari penentuan garis support dan resistance secara sederhana ini, cenderung mengalami kesalahan yang berakibat kerugian untuk investor. Untuk menghindari kesalahan dalam penentuan garis ini, investor dapat menggunakan teknik perhitungan yang lain agar hasilnya lebih akurat.
- Stochastic Oscillator
Pada trend harga di periode tertentu ini, akan menunjukkan pola pergerakan harga naik dan turunnya. Nantinya, akan ada sekian momen yang menunjukkan harga jatuh paling terendah dan harga jatuh paling stabil. Serta tren harga tertinggi yang stabil dan harga paling tinggi.
Ambil garis lurus pada harga jatuh yang paling stabil dan sering terjadi sebagai garis support. Dan ambil garis lurus dari harga tren tertinggi yang paling stabil dan sering terjadi sebagai garis resistance.
- MACD
Di indikator MACD ini sinyal untuk beli atau garis support ini baru muncul saat garis biru telah cenderung memotong ke atas dari garis merah dengan garis merah dan biru ini berposisi di bawah titik 0. Sedangkan pada sinyal jual atau garis resistance ini muncul saat garis biru memotong garis merah ke bawah dan berposisi di atas titik 0.
Itulah informasi mengenai garis support dan resistance saham yang paling gampang untuk dipahami oleh investor pemula. Pertimbangkan kondisi pasar dan ekonomi nasional sebelum melakukan transaksi jual beli ini guna menguatkan hasil analisa investor.